Kisah Alas Kubangkangkung Kawunganten Cilacap Dulu Mitosnya Angker kini Ramai Dilalui

penampakan jalan di alas kubangkangkung kawunganten cilacap
penampakan jalan di alas kubangkangkung kawunganten cilacap

Alas Kubangkangkung Kawunganten Cilacap Dulu Mitosnya Angker kini Ramai Dilalui

CILACAP.INFO – di Banyuwangi ada alas roban bernama alas purwo yang konon pusat berkumpulnya makhluk astral, namun di Cilacap menurut cerita juga ada. Namanya alas Kubangkangkung masuknya wilayah Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.

Alas Kubangkangkung adalah hutan yang ditumbuhi pepohonan jati, di sini juga terdapat jalan besar yang amat vital. Dimana jalan tersebut adalah jalan antar Provinsi yang mana akses jalannya bisa menuju ke Pangandaran, Ciamis, Kota Banjar Jawa Barat dan juga ke timur bisa menuju Wangon Banyumas Jawa Tengah.

Alas Kubangkangkung ini memang memiliki mitos yang angker, selain itu di jalan tersebut juga terdapat Hutan Jati yang panjang. Apabila pada malam hari melaluinya, suasana begitu mencekam dan menyeramkan. Hampir tidak dijumpai rumah-rumah para penduduk di sekitar jalan tersebut.

Kisah horor dan mistis diarea tersebut pun sudah ada dari sejak lama hingga sampai saat ini. Kawasan hutan memang tergolong tempat kegemaran para makhluk-makhluk astral menurut cerita. Konon menurut cerita dari pengendara yang melintas di area tersebut, ada yang pernah diganggu atau hanya sekedar ditampakan sosok lelembut ke pengendara yang melaluinya.

Diarea tersebut memang tidak dijumpai rumah, namun dijumpai para pedagang atau penjual gorengan dan air degan (Kelapa Muda).

Jika siang hari, para pengendara juga banyak yang berhenti sembari beristirahat diarea sekitar.

Kisah Pengendara Melalaui Alas Kubangkangkung Kawunganten: Bocor Berkali-kali

Kisah ini dialami oleh Dewi Anggraeni, wanita kelahiran Majenang yang bersuamikan orang Sitinggil Bantarsari dan kini menetap di Solo, Jawa Tengah. Ia mulai menceritakan kejadian aneh yang ia rasakan saat melewati alas robannya Cilacap itu.

Di malam yang sama di jalan yang sama, ban sepeda motor yang dikendarai oleh suaminya bocor sampai 3 kali hingga ia dan suaminya menangis.

“Saat itu tahun 1997, dimana saya dan suami saya pergi ke rumah sakit di Cilacap dan untuk melaluinya harus melewati alas Kubangkangkung. Saat itu malam hari sekitar pukul 22.00 WIB, kejadian aneh dialami oleh saya dan suami, dimana ban sepeda motor kami bocor 3 kali di tempat yang sama. Pada akhirnya kami berjalan sembari menuntun sepeda motor mencari tukang tambal ban dan mengetuk pintu.” Kata dia.

Masih menurutnya, saat sampai tempat tambal ban, si tukang tambalnya mengatakan apabila melalui alas kubangkangkung ini harus permisi atau setidaknya membunyikan tlakson.

“Saya dan Suami sampai nangis-nangis waktu itu, sebab bocor sampai tiga kali. Menurut tukang tambalnya, jika lewat alas kubangkangkung harus permisi. Sesampainya di rumah, kejadian janggal inipun diceritakan kepada mertua, kata mertua hal itu kerjaan hantu sundel bolong.” Imbuhnya mengisahkan kejadian yang dialaminya kepada Cilacap.info.

Keangkeran Jalan Hutan Kawunganten tidak hanya sebatas gangguan makhluk halus. Issu Begal di alas Kubangkangkung Kawunganten ini juga menghantui para pengendara terutama yang mengendarai kendaraan seorang diri pada malam hari. Memang jalan tersebut jika malam hari begitu sepi.

Misteri Alas Kubangkangkung yang setiap Musim Kemarau Selalu Kebakaran

Setiap musim kemarau, hutan atau alas kubangkangkung Kawunganten kerap terjadi kebakaran hutan, tak hanya 1-2 kali namun lebih dari itu.

Ada yang mengatakan hal tersebut disebabkan oleh pengguna jalan yang membuang putung/batang rokok sembarang yang masih terdapat bara api. Sehingga hal itu menyebabkan daun-daun yang jatuh dan mengering menjadi terbakar yang akhirnya meluas.

Kebakaran hutan ini cukup janggal kata salah seorang warga, karena dirinya kurang percaya apabila hal itu terbakar karena sumbu rokok.

“Rokok sulit membakar daun kering, tapi jika terkena kapas saya percaya, tapi kan nggak ada pohon kapas di area tersebut.” Ujarnya menceritakan.

Namun salah satu orang lainnya justru mengatakan jika hasil pembakaran itu bisa menjadi pupuk dan tanaman akan menjadi subur.

Kebakaran Alas Kubangkangkung asapnya mengganggu pengguna jalan yang melintas

Alas kubangkangkung merupakan jalur vital bisa menuju lintas Kecamatan, Kabupaten, atau Provinsi.

Kawunganten ke Barat : Gandrungmangu, Sidareja, Patimuan, Kedungreja, Cipari, Karangpucung, Majenang, Wanareja, Dayeuhluhur.

Kawunganten ke Timur : Jeruklegi, Kesugihan, Maos, Cilacap Selatan, Cilacap Utara, Cilacap Tengah, Sampang, Adipala, Kroya, Binangun. Dan atau ke Kampung Laut.

Lintas Kabupaten : Kearah timur ada Adipala Wangon Banyumas, dan bisa menuju jalan utara pantura Brebes, Tegal, Cirebon.

Lintas Provinsi : Pangandaran via Sidareja – Patimuan, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar via Sidareja – Kedungreja.

Sehingga apabila kebakaran, asap yang ditimbulkan akan berdampak sangat mengganggu bagi pengguna jalan yang melintas di jalan ini.

Di Kubangkangkung Kawunganten Cilacap ini mempunyai Cerita Rakyat, yakni Legenda Naga Wangsa

Konon dahulu ada seseorang yang berubah menjadi naga saat mencari kayu bakar di hutan kubangkangkung setelah menemukan sebuah telur berukuran besar.

Telur itu kemudian dibawa ke rumah, niatnya akan dimasak dan disantap bersama saudara dan ayahnya.

Namun, ayahnya meminta agar telur tersebut dikembalikan ke tempat asalnya, tapi telur tersebut bukannya dikembalikan malah disantap seorang diri.

Setelah memakan telur tersebut, ia kemudian menjadi naga dan bertempat di sebuah waduk bernama waduk Kubangkangkung.

Sang ayah khawatir, karena sang anak tak kunjung pulang, ia kemudian menyuruh anaknya yang satu lagi untuk mencari saudaranya di hutan. Namun setelah dilakukan pencarian mengelilingi hutan tidak berhasil bertemu saudaranya.

Akhirnya sang ayah pun memanggil orang pintar, orang pintar tersebut kemudian menemukan seekor naga sedang menangis di waduk itu yang ternyata adalah jelmaan dari anaknya.

Saat itu ayahnya merasa sedih mengetahui anaknya telah berubah menjadi Ular Naga dan sang naga itu kemudian meminta maaf karena tak menuruti perkataan ayahnya dan juga serakah memakan telur itu sendiri.

Namun meskipun telah meminta maaf kepada sang ayah, tidak membuatnya berubah seperti sediakala yakni menjadi manusia kembali.

Alas Kubangkung Kawunganten Punya Kisah Angker Namun Memiliki Wisata yang ramai Dikunjungi

Meski mitosnya dahulu terkesan Angker di Kubangkangkung Kawunganten, namun di sini di tengah alas (hutan) ini terdapat Obyek Wisata. Nama wisata tersebut adalah Waduk Kubangkangkung. Danau atau waduk ini juga tidak pernah kering meski pada musim kemarau.

Padahal diketahui, bahwasanya kawunganten sendiri adalah Kecamatan yang jadi langganan kekurangan sumber air bersih jika kemarau tiba. Namun ajaibnya danau Kubangkangkung malah tidak mengering.

Danau atau Waduk Kubangkangkung itu memiliki sebuah ikon bunga atau kembang dari Kangkung. Konon katanya nama Desa di Kecamatan Kawunganten ini dahulu adalah Kubangan yang ditumbuhi pohon-pohon Kangkung sehingga sampai sekarang dikenal dengan nama Kubangkangkung.

Waduk Kubangkangkung ini adalah salah satu destinasi wisata di Kabupaten Cilacap yang di dalamnya terdapat berbagai fasilitas. Ada tempat bermain anak seperti mandi Bola, Spot Selfi di sebuah jembatan dengan tulisan Love (cinta). Ada kereta-keretaan, bebek-bebekan air. Terdapat WC Umum (Toilet), Mushola. Selain itu danaunya juga bisa untuk memancing ikan.

Namanya Koebangkangkoeng, namun lebih mudahnya orang-orang menyebutnya Kubangkangkung. Jika menilik namanya yakni Koebangkangkoeng seperti nama pada jaman dulu atau doeloe. Usut punya usut ternyata memang sudah ada sejak lama yakni pada jaman kolonial belanda sudah dibangun. Berdasarkan sumber sejarah, Waduk yang dibuat pada kala itu digunakan untuk pengumpulan dan penyimpanan air bersih.

Tarif memasuki Destinasi Wisata Kubangkangkung di Kecamatan Kawunganten Cilacap ini dikenakan biaya Rp. 10.000 per orang dan sudah termasuk kendaraan sepeda motor.

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait