Kisah Kadipaten Penyarang Sidareja Cilacap

ilustrasi Ranggasena dan Kiai Ngabei Tangerang dan para penduduk bergotong royong untuk mendirikan kadipaten
ilustrasi Ranggasena dan Kiai Ngabei Tangerang dan para penduduk bergotong royong untuk mendirikan kadipaten

CILACAP.INFO – Pada zaman dahulu di tanah Pasundan berdiri sebuah kerajaan besar yang bernama Kerajaan Pajajaran. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja bijaksana, Prabu Ciung Wanara namanya. Sang Prabu mempunyai seorang permaisuri yang cantik jelita.

Dari perkawinannya dengan Sang Permaisuri, Prabu Ciung Wanara dikaruniai tujuh orang anak, yaitu Punggung Kencana (Ling ga Hingwang), Lingga Wesi, Susuktunggal, Anggalarang, Siliwangi, Mundingwangi, dan Mundingmalati (Ranggasena).

Dari putra ketujuh, yaitu Mundingmalati atau Ranggasena, Sang Prabu dikaruniai empat orang cucu, yaitu Segarawangi, Wadas Malang, Gunung Sari, dan Sena Reja atau Hajar Sena. Selain itu, Prabu Ciung Wanara juga mempunyai saudara laki-laki atau adik yang mengabdi di Keraton Surakarta, bernama Arya Bangga.

Pada suatu hari, sang Prabu memerintahkan kepada putra ketujuhnya, yaitu Mundingmalati atau Ranggasena, supaya melakukan pengembaraan. Ranggasena dan keempat putranya dipercaya oleh sang Prabu untuk membuka sebuah kadipaten di tanah Jawa. Pada saat itu, di Kerajaan Pajajaran Ranggasena belum mempunyai jabatan apa pun. Prabu Ciung Wanara bermaksud agar kadipaten yang didirikan oleh Ranggasena nantinya dapat menjadi penghubung antara Pajajaran dan kerajaan lain di tanah Jawa.

“Ranggasena, Putraku, sudah saatnya engkau tunjukkan jati dirimu sebagai putra raja,” titah sang Prabu.

“Ampun, Ayahanda Prabu, apakah yang harus ananda perbuat untuk menunjukkan jatidiri ananda?” sembah Ranggasena.

“Mengembaralah, ajaklah keempat anakmu melangkah ke arah matahari terbit. Carilah tempat di tanah Jawa yang kamu anggap baik. Tinggallah di sana dan dirikan sebuah kadipaten. Ayah berharap kadipaten itu nanti dapat menjadi penghubung antara Pajajaran dan Kerajaan lain di Tanah Jawa.”

Tanpa banyak pertanyaan lagi Ranggasena bersedia menjalankan amanat sang Prabu. Ia harus rela meninggalkan istri tercintanya. Ia juga harus rela meninggalkan Ibu Permaisuri di Kerajaan Pajajaran. Sebenarnya, istrinya tidak merelakan Ranggasena membawa keempat putranya pergi mengembara.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait