Ustadz Jefri Bukhori Dai Muda yang Berusia Muda

cilacap info featured
cilacap info featured

Konsep yang ditawarkan majelis taklim yang diadakan setiap Senin malam ini adalah pengkajian kasus-kasus yang sedang hangat di masyarakat dan dikupas dengan materi-materi yang sederhana. “Saya ingin memulai dari hal-hal yang sederhana. Saya ingin menghindari perasaan menjadi orang yang paling suci, sementara yang mendengarnya jelek semua,” tutur Ustaz Jefri merendah.

Karena itu, dalam setiap pengajian yang diselenggarakannya, Ustaz Jefri sendiri jarang tampil sebagai pembicara utama. Ia justru lebih sering mengundang pembicara atau ustaz dari luar. Dengan begitu, menurutnya, ia bisa menyerap ilmu dari pembicara yang hadir di majelisnya.”Saat ini saya masih membutuhkan sumber ilmu,” katanya rendah hati.

Sejak menempati rumah barunya di kawasan Pondok Indah, Ustaz Jefri menghiasi hari-harinya dengan berbagai kegiatan bermanfaat bagi umat. Ia juga berharap, di rumah barunya ini bisa lebih memperhatikan buah hatinya, Adiba dan Abizar.

Rupanya sang ustaz, dengan pengalaman masa mudanya, sangat khawatir dengan pengaruh lingkungan yang bisa dengan mudah merusak seorang anak.”Kami menempati rumah baru agar lingkungan dan pendidikan anak-anak saya lebih baik dan terarah,” katanya penuh harap.

Kebahagiaan pun senantiasa menghiasi wajahnya, apalagi kini setelah dua anak mulai tumbuh besar. Tetapi, menurutnya, yang paling bahagia dengan keadaannya sekarang adalah sang ibunda. “Senyumnya lebih sering terlihat. Kalau dulu Umi selalu berlinang air mata sedih, sekarang air mata itu adalah air mata kebahagiaan,” papar Jefri.

Ia juga merasa, semua yang diperolehnya saat ini tak lepas dari doa dan air mata ibundanya. “Umi tidak pernah jenuh mengangkat tangan memohon pertolongan Allah SWT,” tuturnya.

Kini, ketika telah menjadi ustaz, masih sering terngiang di telinganya wejangan gurunya semasa dipesantren, almarhum K.H. Ahmad Rifai Arif, pengasuh Ponpes Darul Qolam, Gintung, Balaraja, Tangerang, yang mengingatkan pentingnya introspeksi diri. “Dari mana kita datang? Sekarang ada di mana? Dan akan ke mana? Kalian tidak harus menjadi ulama, karena yang terpenting adalah memiliki iman yang kuat.”Terlepas dari itu semua, Ustaz Jefri mengaku sangat bahagia. “Ini adalah kehidupan yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan akan saya alami.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait