CILACAP.INFO – Anya Forger dalam Episode 3 Anime SPY x Family sudah tidak tinggal berdua dengan papa angkatnya, sebab kini di rumah sudah ada Mama Yor Briar.
Kehadiran Mama Yor sebagai Ibu angkat bagi Anya pastinya membuat suasana di dalam Rumah terasa ramai.
Mama Yor memutuskan tinggal satu asrama dengan Loid Forger dan Anya setelah menghadiri acara pesta ulang tahun rekannya dan mengatakan kepada Loid bersedia menjadi Istrinya dan Ibu bagi Anya.
Selain daripada itu, Yor tidak mau ada tanggapan-tanggapan miring dari orang-orang yang tidak-tidak lantaran dirinya masih lajang.
Di samping itu, Yor yang kerja di Balaikota merupakan Pembunuh Bayaran yang memiliki misi untuk membunuh para penghianat negara.
Dalam misinya, Yor kerap kali dihubungi oleh Bossnya untuk membunuh penghianat negara, namun menggunakan kalimat undangan untuk datang ke hotel sebagai tukang pijat akupuntur.
Karena misinya itu, banyak orang seperti rekan kerjanya di Balaikota mencurigainya dan dianggap yang tidak-tidak. Oleh sebab itu jalan terbaik bagi Yor agar tidak dicurigai ialah menikah dan tinggal bersama.
Esoknya Yor pun melakukan pindahan dengan membawa barang-barang ke tempat Loid. Namun Yor tidak tinggal satu kamar dengan Loid melainkan terpisah.
Anya kemudian menunjukan kamar Ayahnya, kamarnya Anya, Dapur, Kamar Mandi dan kamar Ibu barunya yang nanti akan digunakan.
Ketika semua barang-barang milik Yor telah dimasukan ke kamarnya, Yor kemudian merapihkannya dengan cepat, namun meninggalkan satu buah kardus.
Ketika sudah rapih, Loid lalu melihat kamar Yor dan melihat ada Foto Yor bersama Adiknya dan Loid membuka obrolan tentang Adik Yor tersebut dan mengatakan persiapan untuk besok datang ke sekolahan Anya.
Terkait pakaian, Yor mengatakan tidak memiliki pakaian yang bagus untuk pergi ke sekolahan Anya, lalu Loid mengatakan bagaimana kalau nanti pergi ke tukang jahit.
Sedang Anya melihat ada satu kotak yang belum dirapihkan oleh Ibu Yor, sehingga Anya mendekati kotak itu dan hendak dirapihkan.
Namun Yor segera mendekati Anya dan berkata biar ia saja yang membereskannya nanti, dalam hati Yor berkata bahwa di dalamnya terdapat racun dan alat-alat keperluan lainnya untuk menjalankan misi sebagai Pembunuh Bayaran.
Anya yang tahu Ibu Yor berbicara demikian dalam hatinya, lantas membuat Anya melongo dan menuruti perintah Yor.
Usai beres-beres mereka kemudian pergi ke Dapur, Yor membuat minuman hangat sementara Loid membuat kueh.
Ketika semuanya sudah selesai mereka kemudian duduk di ruang tamu dan menikmati minuman hangat yang Yor buat.
Mamah Yor mencoba mencicipi kue buatan Loid yang ternyata enak dan membuatnya terkejut, bahwa ternyata Loid pandai memasak.
Setelah itu mereka bertiga kemudian latihan menjawab pertanyaan guna mempersiapkan diri jika besok di Sekolahan Anya di tanyakan tentang kehidupan mereka.
Namun Anya masih terlihat belum sempurna jawabannya apalagi Yor yang begitu Kaku, sehingga Loid menjadi patah semangat dan tidak yakin Anya bisa Lulus tes masuk tahap kedua.
Akan tetapi Loid kemudian menyadari bahwa hal itu terlalu cepat, sehingga Loid mengajak Yor dan Anya jalan-jalan guna mengetahui dan mengakrabkan diri satu sama lain.
Mamah Yor berusaha memegang tangan Anya dan menjadikannya teringat tentang adiknya, namun ketika ia dahulu memeluk adiknya dengan erat, tulangnya sampai ada yang patah.
Anya yang mengetahui apa yang dipikirkan Mamah Yor pun menjadi takut, ia melepaskan pegangannya dan berlari untuk bersembunyi.
Ketika mereka sampai di Tempat Jahit, Yor memilih baju berwarna Hitam dan Merah meskipun ada warna lain yang bagus.
Sebab Yor takut jika dia menjalankan misi sebagai Pembunuh Bayaran dan terkena percikan darah, warna selain Hitam dan Merah akan terlihat begitu mencolok.
Esok harinya mereka kemudian datang ke Akademi Eden untuk mendengarkan pidato, namun Anya pinsan sehingga membawa Anya ke luar.
Saat di luar Anya mulai sadar dan mengatakan bahwa dirinya Lapar, sehingga Loid pergi ke sebuah Lestoran untuk makan.
Ketika sudah selesai makan, mereka kemudian melihat pemandangan kota dari atas dan melihat banyak orang sedang berlalu lalang.
Saat mereka menikmati pemandangan didapati seorang pria menjambret sebuah dompet milik seseorang nenek.
Mengetahui itu Yor berusaha mengejarnya namun gagal, sedang Loid berusaha mencarinya dari Atas dan melihat satu persatu orang-orang yang sedang berjalan di tempat tersebut.
Anya kemudian mengetahui melalui kekuatan Espernya tentang penjambret tas atau dompet nenek tadi yang sedang berbicara dalam hati bahwa uang nenek tadi cukup banyak. Namun karena takut kekuatan espernya diketahui oleh Loid sehingga Anya menunjuk lestoran dan mengatakan ingin makan lagi.
Namun arah tangan Anya tepat ke arah penjambret tas atau dompet nenek tadi, ketika Loid melihat ke arah lestoran yang ditunjuk Anya, Loid yang merupakan seorang mata-mata akhirnya menyadari gerak-gerik seseorang yang menurutnya mencurigakan.
Pikir Loid saat itu tak salah lagi bahwa orang itu adalah jambret sehingga Loid menghajarnya dan mengatakan kepada orang-orang bahwa pria yang Loid hajar merupakam jambret dan segeralah untuk melaporkannya ke polisi.
Loid kemudian mengambil dompet nenek yang dicuri lalu mengembalikannya, nenek pun merasa sangat senang dan berterimakasih kepada Loid dan Yor serta memberikan permen kepada Anya.
Setelah itu mereka pulang dan kembali melakukan latihan guna persiapan besok ketika ada tes wawancara dari pihak sekolah tempat Anya akan disekolahkan.