Cerita Horor dari Pendaki Gunung Slamet

ilustrasi horor dan misteri by pixabay
ilustrasi horor dan misteri by pixabay

Setiap orang tentunya memiliki hobi yang berbeda-beda, itupun juga berlaku untukku. Mendaki gunung adalah salah satu hobi utamaku dibanding dengan hobi-hobiku yang lain.

Menurutku mendaki gunung itu candu, karena disaat mendaki banyak hal yang aku dapatkan. Banyak hal yang aku dapatkan mulai dari : sahabat baru, ketenangan jiwa dan pastinya adalah pemandangan yang sangat luar biasanya indahnya.

Pemandangan yang indah bisa berupa lautan awan, matahari tengelam dan terbit dan padang rumput atau gamparan sabana yang luas tentunya.

Mendaki kapan sih mulai hobi mendaki ????

Mulai candu mendaki itu saat masih duduk di SMA, saat itu sih ikut-ikut temen eh h h h akhirnya candu deh mendaki gunung.

Setiap gunung tentunya mememiliki cerita sendiri-sendiri tentunya. Dari yang lucu sampai yang angker. Mendaki gunung tentunya juga harus memiliki fisik yang kuat dan peralatan yang lengkap tentunya.

Dimana sih cerita mendaki paling berkesan atau paling yang gak bisa di lupakan ????

Setiap gunung yang aku daki memiliki cerita sendiri-sendiri. Misalnya saat mendaki di Gunung Lawu ada 1 temenku hilang karena memiliki niat buruk dan akhirnya disesatkan oleh makhluk tak kasat mata.

Cerita dari temanku yang hilang dih katanya dia semaleman jalan tapi akhirnya dia kembali ketitik yang sama, kemudian dia lelah akhirnya tidur dan dalam mimpinya. Katanya dia didatengi kakek-kakek tua berbaju putih dan berjanggut panjang, eh setelah terbangun dia baru sadar kalu dia istirahat di atas kuburan.

Ada lagi cerita saat aku mendaki di Gunung Sindoro. Saat itu cuma membawa peralatan mendaki seadanya, gak bawa kompor, tenda dari terpal, makan cuma bawa mie dan roti dan paling dialnya adalah dari awal mendaki sampe turun hujan terus. Tapi saat itu aku bisa melihat petir ke luar dari awan karena awannya di bawah pengelihatanku. Sampai puncak temenku tergelincir dan jatuh dan aku cuma bisa melihat berdoa, tanpa bisa menolong karena saat itu aku terkena hipo.

Banyak cerita disetia gunung yang aku daki, di Gunung Telomoyo, Ungaran, Prau dan gunung-gunung lainnya. Nah kali ini aku akan menceritakan sedikit cerita mistis yang aku alami sendiri saat mendaki di Gunung Slamet.

Pendakian ke Gunung Slamet itu habis lebaran tahun 2018 lebaran ke 4 lebih tepatnya. Aku dan 3 temenku berangkat dari Grobogan jam 20.00 Wib dan sampe di pos pendakian Blambangan sekitar 08.00 wib. Aku dan temenku memilih jalur pendakian Blambangan karena sudah tersohor dan banyak artikel-artikel yang menyarankan kalau mendaki ke Gunung Slamet lebih aman itu lewat Pos pendakian Blambangan.

Sesampainya di Pos Blambangan aku istirahat disalah satu rumah penduduk, di situ aku dan temen-temen makan, dan menata peralatan mendaki biar rapi. Ada cerita lucu dan inilah mengapa aku mengalami kemistisan saat mendaki Gunung Slamet.

Kronologi lengkap !

Saat itu aku mau mandi dan tentunya saat dikamar mandi tak ada pakaian melekat ditubuhku. Aku tak lantas mandi tapi gosok gigi terlebih dahulu.

Ber…..Ber…..Ber…..

Airnya dingin banget dan sangking dinginnya aku mengurungkan niatku untuk mandi dan memakai bajuku kembali. Kembali dari kamar mandi ternyata temenku sudah pesen nasi goreng dan teh hanget. Ah baik banget temen-temenku itu. Terimakasih mas Ilham, Faun dan keponakanku Udin.

Habis maem kenyang deh dan segelas teh panas menghangatkan tubuhku. Mandi sebelum mendaki adalah hal yang aku lakukan disetiap mendaki gunung hal ini aku lakukan untuk menyesuaikan suhu tubuhku dengan lingkungan sekitar. Yaudah meski dingin akhirnya aku mandi deh. Cuma kata ^ DINGIN ^ yang saat itu terlintas dalam fikirku.

Pendakian dimulai, suasana yang indah dan temen-temen baru yang ramah. Pos 1 sampai 4 semua berjalan dengan lancar.

Baru selepas dari pos 4 lah cerita mistisku dimulai.

Saat itu sekitar jam 16.00 wib aku melalui pos 4 yang katanya angker dan tak boleh mendirikan tenda disitu. Bener kata-kata orang di pos memang angker dan ada 2 pohon berdiri berjajar yang katanya jalur menuju alam lain.

Hu…Hu…Hu…

Serem dan agak takut juga sih saat itu. Tapi biarlah masa bodoh yang penting aku gak aneh-aneh. Selepas melewati pos 4 sunguh aneh banget karena cuma ada aku dan keponaaku yang berjalan. Tadi sih rame tapi kenapa saat itu sepi banget. Aku dan keponaanku berjalan menyusuri jalur dengan langkah yang mulai melan karena kecapean.

Fikiranku tak tenang dan cuma takut saat itu, lantunan zikir aku ucapakan dalam hati agar aku tak dikuasai ketakutan yang luar biasa. Ada hal yang bikin aku takut yaitu selepas dari pos 4 aku diikuti sama burung jalak yang selalu berkicau dan matanya selalu terfokus kepadaku, aku seperti mangsa dari burung jalak itu.

Burung jalak itu jumlahnya cuma satu itulah yang membuatku tambah takut ditambah lagi burung jalak itu selalu berkicau dan terbang kesana kesini melihatku. Saat itu sinar matahari tak mampu menembus rapatnya pohon-pohon yang menjulang tinggi. Saat itu padahal baru jam 17.00 wib tapi sudah gelap.

Akhirnya aku memutuskan istirahat duduk untuk minum dan makan-makanan ringan. Saat itu juga keponaanku bilang padaku begini ” mas mukamu pucet banget dan putih banget kayaknya mas hipo. Mas gak apa-apa ” saat itu aku langsung bangun dari tempat dudukku dan bilang ayo teruskan perjalanan jangan bicara apapu sampe pos 7.

Singkat cerita :

Aku mendaki sampai puncak dengan selamat dan mendirikan tenda di pos 7 dan turun dengan selamat juga.

Inilah kejadian-kejadian yang ganjil. Saat pulang kami sambil ngoberol. Kami pake mobil ya jadi bisa ngoberol. Pembicaraan di awali dari keponaanku :

Udin : mas kemaren saat di pos 5 waktu istirahat kenapa saat aku tanya mas diam saja ? ? ? Dan suruh aku diam ? ? ?

Aku : saat kamu tanya aku melihat sosok putih persis di belakangmu, makanya aku langsung ajak jalan dan diam.

Udin : lhoo saat aku tanya, aku juga melihat sosok hitam tinggi di belakang mas lhooo.

Suasana dalam mobil seketika hening dan menakutkan.

Tiba-tiba Faun dan Ilham menyaut dan berkata : saat di pos 5 kami jalan di depan kalian dan kami mengajak kalian jalan tapi kalian menyuruh kami duluan.

Aneh ? ? ? Aneh ? ? ? Aneh ? ? ?

Padahal saat itu aku dan Udin tak melihat siapapun yang lewat di sekitar kami. Cuma satu burung saja yang kita lihat. Dapat disimpulkan ternyata aku dan Udin saat itu ada dialam yang berbeda. Syukur alhamdulillah aku ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena aku masih diberi keselamatan.

Nah di atas adalah pengalaman mistisku peribadi, dan di bawah ini beberapa foto yang sempat aku abadikan saat mendaki gunung slamet.

Sumber: Bisri767 | Kaskus

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait