Setelah melakukan pemeriksaan terhadap permaisuri secara teliti, Sokra menghadap raja dan melaporkan hasil pemeriksaannya. Sokra mengatakan bahwa sakit yang diderita permaisuri bukanlah penyakit biasa. Tidak akan pernah ada obat yang mampu menyembuhkannya kecuali air yang disediakan oleh alam, yaitu air abadi yang terletak di tepi Sungai Citanduy arah ke sebelah timur Jawa Barat.
Untuk mendapatkan air tersebut bukanlah hal mudah, mengingat air itu dijaga oleh jin yang memiliki kesaktian luar biasa. Sebelum sampai ke tempat itu, seseorang yang ingin mengambil air abadi juga harus melewati tempat-tempat yang tidak semua orang diizinian lewat, kecuali jika orang tersebut mampu mengalahkan jin penunggu tempat tersebut.
Mendengar penjelasan Sokra, wajah sang Raja kembali berseri. Terbesit sebuah harapan untuk kesembuhan istri tercinta. Namun, persoalannya adalah siapa yang akan diutus ke sana untuk mengambil air abadi. Siapakah di antara perwira dan panglima perangnya yang memiliki kesaktian untuk menghadapi kesaktian jin-jin yang diutarakan oleh Sokra, terutama Jin penunggu Air Abadi.
Tanpa menunggu waktu lama, Raja mengumpulkan seluruh perwira dan panglima perangnya. Raja menceritakan tentang air suci yang mampu menyembuhkan permaisuri dari sakitnya selama ini. Raja juga menceritakan tentang jin-jin yang harus dihadapi untuk sampai di tepian Sungai Citanduy. Kemudian, raja menawarkan kepada panglima perang dan perwira yang ada di kerajaannya. Sebelum ada yang menyanggupi titah raja tiba-tiba Lembu Andini menyatakan sanggup untuk mengemban titah raja.
Legenda Gunung Jambu: Lembu Andini Mencari Air Abadi
“Ampun beribu ampun, Ayahanda, ananda sanggup untuk meng- emban tugas ini.”
“Tapi ini terlalu berbahaya bagimu putraku. Kamu harus me- lakukan perjalanan yang sangat jauh dengan berbagai rintangan dan hambatan yang diap menghadangmu.”