Kisah Lembu Andini di Gunung Jambu Wanareja Cilacap yang Konon Angker

ilustrasi lembu andini
ilustrasi lembu andini

“Apakah itu, sang Putri.”
“Kamu harus bersedia mengambil saya menjadi istri dan bersedia tinggal di gunung ini. Karena hanya itu satu-satunya pilihan yang terbaik untuk mendapat air abadi itu. Jika kamu menolak syarat ini, kamu tidak akan pernah dapat mendapatkan air abadi itu!”
“Baiklah, Putri. Jika memang itu yang harus aku lakukan, demi baktiku kepada ibuku, aku mau melakukannya. Namun, sebelumnya izinian aku untuk pulang terlebih dahulu mengantarkan air abadi ke ibuku. Setelah ibuku sembuh dan pulih seperti sediakala, aku akan memenuhi janjiku kepadamu.”

Setelah kedua makhluk yang berlainan alam ini bersepakat, putri mengajak Lembu Andini mengambil air abadi di suatu tempat bernama Cikoek, yaitu sebuah mata air yang tidak jauh dari Gunung Jambu tersebut. Setelah mendapatkan air abadi tersebut, Lembu Andini pulang ke Keraton Pasir Loka dan memberikan air itu pada sang bunda untuk diminum. Atas ridho Hyang Widhi ratu berangsur sembuh.

Dengan kesembuhan sang ratu seluruh Keraton Pasir Loka bersukacita, mereka mengadakan pesta pora selama tujuh hari tujuh malam. Keramaian itu diisi dengan berbagai pertunjukan. Setelah yakin kalau ibundanya telah pulih seperti sediakala, Lembu Andini menghadap ayahanda dan ibundanya dan menceritakan panjang lebar kisah pada saat mencari air abadi itu.

Dengan berat hati raja dan ratu Pasir Loka melepas kepergian putra mahkotanya pergi memenuhi janjinya pada sang putri. Lembu Andini benar-benar menjadi suami Dewi Roro Ambarwati. Dengan kesaktiannya, Dewi Roro Ambarwati membawa sukma Lembu Andini dan dua cantriknya masuk ke dalam gunung tersebut.

Sampai sekarang masih ada petilasan di Gunung Jambu (Jambu Raya di daerah Cilongkrang berbatasan dengan Desa Purwosari).

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait