Keluar rumahku kalau penting sekali dan uniknya kok cuma hari Senin dan Jumat. Aku cuma punya waktu itu, Senin kadang beli jeruk dan cari kopi jahe untuk minum sore (sahira atau kopi tahlil).
Jumat beli alat pencukur kumis, parfum untuk jumatan .Kalau aku pusing, aku ambil wudhu. Jadi umurnya 25 tahun, Moco QS Yusuf. Bila butuh uang banyak, aku Dhuha yang sudah rutin, saya genapkan 10 rokaat. Dan baca QS Waqiah sehabis Asar.
Kok ada minta ilmu kebal, saya kasih suruh puasa, kok Iki aneh aneh Rasulullah SAW nggak begitu, umatnya yang mulia mintanya yang enggak enggak.
Pernah sehari ngimami sholat mahasiswi dan Alhamdulillah, model SPL atau Out Bond UII, saya ampu. Zero korban. Mahal seh, setiap peserta 100 ribu sehari.
Padahal tempatnya batu cadas dan penuh jurang, Kelor, Kaliurang. Itu kok seumur umur, saya dapat pertanyaan seabreg dan harus saya jawab satu persatu, karena setiap orang punya problem masing masing.
Engkaulah penentu sejarah masa depan, setiap generasi punya sejarah sendiri. Kita akan menjadi bagian dari sejarah itu sebagai agen of change (agent perubahan) ataukah hanya menjadi sampah sejarah (bangsa penggunaan, miskin dan bodoh!).
New normal di tengah Pandemi. Cuci tangan yang bersih, lalu sarapan. Wis disuruh cuci tangan malah Kon ora Madang (Gus Hayat). Yo rak Popo, men bersih, wudhu sekalian, kita ingin cahaya Alloh yang terpancar itu mampu menundukkan murkanya Alloh yang tak terkira kan dahsyatnya ke segala sisi kehidupan! ekonomi stagnan, pengangguran meluas, orang sakit bertambah banyak, yang terdampak pandemi meningkat serta kita belum punya jawaban seketika manjur. Masyarakat mintanya instan. Pemerintah terbatas.
Tampilkan Semua