Hendak Orang yang Ditakdirkan Mengarungi Dunia

cilacap info featured
cilacap info featured

Oleh: Aji Setiawan

Purbalingga. Seorang pemimpin umum(PU) media massa terkenal sempat terkagum kagum dengan pendapat saya. Ada lagi tentang jimat cincin yang tahan diracun. Saya memang punya intan dan Jamrud, tapi sudah diminta orang. Cewe ngejeknya batu akik, padahal inten beneran. Itu yang membuat cewek tergila gila ingin menggantinya dengan emas.

Dik, sudah dua kali adik pinjam rukuh dan sajadah. Engkau sholat dibekas tempat sujudku. Dik, sudah kuiklaskan. Aku kini mempersiapkan penggantimu. Seluruh doa terpanjat, sepatah kata gagal terucap….

Dik, kuharus menunggumu. Harus memulai dengan sesuatu yang baru. Menormalisasii keadaan. Bangkit dari rasa stres dan gengsi. Sekalipun itu tinggal batu akik. Atau mutiara berkemas, aku kan bersabar menunggumu, dik. ….

Habis sudah Jamrud khatulistiwa. Masa kita mau ngarang gunung tanpo mas atau ide Gus Dur nyari peta harta Karun yang ketemu ternyata batu tulis, Bongkahan batu yang tulisannya Jawi kuno, berbahasa Jawi Sansekerta.
Sewaktu waktu, ingin saya ke Martapura pesen bener intan berlian hijau. Sudah ku ikhlaskan.

Indonesia memang kaya, andai saja gunung gunung itu disulap jadi permata dan mutiara. Atau cuma air putih yang saya tiup dengan la ila ha ilalloh 1000x, kadang dengan doa Burdah, suwun untuk guru sekumpul.. Al Fatihah. Kok kuat, tegar, sabar dan ikhlas, kunci rahasianya apa? Strungle for life. Bertahan hidup. yang tidak sekedar hidup saja. Namun menjadi bangsa petarung dan memenangi pertandingan.

Padahal racun itu sudah masuk tubuh, aku harus mengeluarkanya dengan air kelapa atau sari buah jeruk. Jarang lho orang diguncang musibah maha dahsyat masih bertahan. Ingin rasanya saya melawan keadaan, namun cuaca selalu menghalangi saya untuk ke luar rumah.

Keluar rumahku kalau penting sekali dan uniknya kok cuma hari Senin dan Jumat. Aku cuma punya waktu itu, Senin kadang beli jeruk dan cari kopi jahe untuk minum sore (sahira atau kopi tahlil).

Jumat beli alat pencukur kumis, parfum untuk jumatan .Kalau aku pusing, aku ambil wudhu. Jadi umurnya 25 tahun, Moco QS Yusuf. Bila butuh uang banyak, aku Dhuha yang sudah rutin, saya genapkan 10 rokaat. Dan baca QS Waqiah sehabis Asar.

Kok ada minta ilmu kebal, saya kasih suruh puasa, kok Iki aneh aneh Rasulullah SAW nggak begitu, umatnya yang mulia mintanya yang enggak enggak.

Pernah sehari ngimami sholat mahasiswi dan Alhamdulillah, model SPL atau Out Bond UII, saya ampu. Zero korban. Mahal seh, setiap peserta 100 ribu sehari.

Padahal tempatnya batu cadas dan penuh jurang, Kelor, Kaliurang. Itu kok seumur umur, saya dapat pertanyaan seabreg dan harus saya jawab satu persatu, karena setiap orang punya problem masing masing.

Engkaulah penentu sejarah masa depan, setiap generasi punya sejarah sendiri. Kita akan menjadi bagian dari sejarah itu sebagai agen of change (agent perubahan) ataukah hanya menjadi sampah sejarah (bangsa penggunaan, miskin dan bodoh!).

New normal di tengah Pandemi. Cuci tangan yang bersih, lalu sarapan. Wis disuruh cuci tangan malah Kon ora Madang (Gus Hayat). Yo rak Popo, men bersih, wudhu sekalian, kita ingin cahaya Alloh yang terpancar itu mampu menundukkan murkanya Alloh yang tak terkira kan dahsyatnya ke segala sisi kehidupan! ekonomi stagnan, pengangguran meluas, orang sakit bertambah banyak, yang terdampak pandemi meningkat serta kita belum punya jawaban seketika manjur. Masyarakat mintanya instan. Pemerintah terbatas.

Ada disparitas kebutuhan dan stok. Jadi bersabarlah, cuaca yang kurang bersabar mau tidak mau harus dihadapi, seperti polusi udara. Untung sudah pake masker. Marilah kita ambil hikmah, di setiap kesulitan ada jalan kemudahan. Kalau engkau bertaqwa, wayarzuhqu min khaitsu la yah tasib. Dimana engkau tiba tiba ingin mendapat rezeki mendadak. Janji Alloh akan dibayar tunai, cukup dengan Kun Fayakun! Dari Gusti Alloh.

Di bumi Indonesia yang kita cintai ini, temukan kesadaran kebersamaan yang mulai pudar mari kita jalani kehidupan baru itu dari titik 0, kefitrian yang sudah tergembleng sebulan lamanya menjadi bekal menghadapi hari hari esok, dengan semangat baru dan menggapai masa depan yang gemilang. Mentor Setia tiadatara. Purbalingga. Aji Setiawan.

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait