Dakwah Perlu Disampaikan Dengan Kasih Sayang

ilustrasi dakwah
ilustrasi dakwah

Keagungann Islam terletak pada ajarannya yang selalu menekankan akhlakul karimah dalam segala aspek kehidupan, tak terkecuali dalam hal berdakwah.

Nabi Muhammad SAW selama hidupnya, selalu menyampaikan ajaran Islam dengan penuh kesantunan dan kasih sayang, sehingga orang yang tadinya acuh terhadap Nabi menjadi simpatik, bahkan banyak yang tertarik masuk Islam karena merasakan betul begitu mulianya akhlak Nabi. Namun mutakhir ini, tidak jarang kita menjumpai mimbar dakwah dijadikan sebagai ajang caci-makian kepada mereka yang tidak sepaham.

Karena pentingnya menyampaikan dakwah dengan penuh kasih, maka adab mubaligh menjadi penting. Mubaligh, da’i atau ustadz mereka adalah pembawa panji-panji ulama. Kesadaran ini bisa dijadikan bekal bagi dai dan mubaligh dalam berdakwah, sehingga dakwahnya tidak asal bunyi dan bisa diterima umat (dakwah bil hikmah wal maudzotil khasanah).

Karena Rasululullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya ulama itu pewaris nabi, sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, melainkan mewariskan ilmu. Karena itu siapa saja yang mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang besar (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad Al Hakim, Al Baihaqi dan Ibnu Hibban).

Mereka punya peran penting dalam membumikan nilai-nilai agung syariat yang dibawa oleh Rasulullah SAW, sebagai penyambung lidah Rasulullah SAW melalui ulama kepada umat. Karena itu perlu persiapan bekal ilmu dan ittiba’ (mengikuti) ulama amillin.

Berkaitan dengan pentingnya peran dai’ dan mubaligh terutama dalam konteks keindonesiaan, di damping peran ulama dan mubaligh dalam memberikan ceramah-ceramah dengan bidang ilmu dan ittiba’ para ulama.

Karena itu perlu bekal ilmu bagi para dai dan mubaligh, sebagai ulama tidak saja membawa panji-panji agama namun juga punya tugas sebagai individu sebagai jalan ibadah meraih keridhoan Allah SWT.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait