“Ampun… ampun wahai Lembu Andini, putra Prabu Aji Kusuma dari Pasir Loka. Aku mengaku kalah. Ampunilah aku yang tidak berdaya ini. Aku bersedia mengabdikan diri kepadamu karena kamu begitu sakti. Baru kamulah makhluk dari alam manusia yang mampu mengalahkanku.”
Kisah Lembu Andini dan Arca di Gunung Jambu Wanareja
Lembu Andini melancarkan ajiannya ke bagian ulu hati jin raksasa Blaka Sutha sehingga jin itu pun meraung kesakitan.
Mendengar erangan Blaka Sutha, Lembu Andini mengurungkan niatnya untuk membunuh Blaka Sutha. Masih tetap dalam posisi siaga Lembu Andini berkata.
“Baiklah… pada dasarnya aku tidak memiliki niat untuk ber- musuhan, bertarung, dan membunuhmu. Aku akan mengampuni nyawamu, tapi dengan satu syarat.”
“Baiklah, Lembu Andini, apa pun syaratmu akan aku turuti.” “Blaka Sutha, mulai detik ini, kamu tidak boleh mengganggu manusia atau apa pun yang akan melewati wilayahmu ini, meskipun
itu tanpa seizinmu. Apa kau sanggup memenuhi permintaanku ini?”
“Saya sanggup, Lembu Andini. Saya tidak akan pernah meng- ganggu lagi makhluk hidup yang akan melewati telatah ini. Jika kamu izinian, saya ingin mengikuti kamu. Saya mau melayani kamu,
Lembu Andini.”
Setelah kesepakatan disetujui oleh kedua belah pihak, Lembu Andini lalu melompat turun dari leher sang raksasa. Secara tiba-tiba tubuh Blaka Sutha Lenyap dari pandangan.
Legenda Gunung Jambu: Lembu Andini Mencari Air Abadi
Berubah menjadi kabut hitam pekat yang lama kelamaan menipis dan hilang dari pandangan. Mereka bertiga dan ditemani oleh Blaka Sutha melanjutkan per- jalanan hingga sampailah mereka di sebuah gunung yang menawan dan berbentuk aneh. Gunung tersebut jika dilihat dari arah timur (Cipari) dan dari arah utara (Cimanggu tepatnya Genteng) bentuk- nya menyerupai kelir wayang, sehingga oleh Lembu Andini diberi nama Gunung Kelir.
Tampilkan Semua