Kerajaan Dayeuhluhur Cikal Bakal Kabupaten Cilacap

alam dayeuhluhur cilacap
alam dayeuhluhur cilacap

“Ampun beribu ampun, Paduka, hamba mohon maaf jika putri hamba melakukan kesalahan. Mohon ampunilah.”

“Tidak-tidak, saya ke sini hanya ingin menyampaikan perihal tersebut. Tidak ada kesalahan apa pun yang dilakukan putrimu. Saya menyukai putrimu dan saya ingin mempersuntingnya,” Prabu Gagak menegaskan keinginannya.

Sang Ayah belum percaya dengan apa yang didengarnya. Sang gadis yang mendengar pembicaraan tersebut dari balik dinding pun terkesiap dengan apa yang telah didengarnya. Dalam hatinya berkata dia hanyalah seorang gadis desa biasa, bukanlah anak saudagar yang kaya raya, bukan pula keturunan bangsawan ataupun raja. Namun, mengapa Paduka Prabu ingin mempersunting dirinya? Sang gadis kebingungan dengan permintaan Paduka Prabu.

“Jadi, sudikah Bapak menerima saya sebagai menantu? Panggillah putrimu dan tolong tanyakan apakah ia bersedia menjadi istriku!” sang Prabu menanti jawaban mereka.

“Tapi, Paduka, kami hanyalah rakyat jelata.”

“Lalu mengapa? Apakah salah? Saya menginginkanmu menjadi istriku jika kamu bersedia. Sekarang jawablah!” tegas Paduka Prabu.

Seakan tidak percaya sang gadis pun sekonyong-konyong meng-angguk, menyanggupi keinginan sang Prabu. Beberapa hari kemu-dian, diadakanlah prosesi pernikahan di Kerajaan.

Setelah beberapa tahun menikah, mereka dikaruniai dua orang anak perempuan yang mereka beri nama Candi Kuning dan Candi Laras. Keduanya sangat disayangi oleh sang Prabu. Tahun demi tahun berganti. Kedua anak itu pun sudah tumbuh menjadi remaja. Selama itu pula Prabu Gagak Ngampar memerintah dengan adil dan bijaksana.

Setelah meninggal, Prabu Gagak Ngampar digantikan oleh Ar-sagati, yaitu putra Candi Kuning. Arsagati menjasi raja kedua. Se-peninggal Arsagati diangkatlah putranya, yaitu Raksagati yang men-jasi raja ketiga.

Pada zaman pemerintahan Prabu Raksagati kerajaan ini menganut agama Hindu. Sementara itu, Kesultanan Cirebon menganut agama Islam. Sultan Cirebon ingin mengembangkan wilayahnya sekaligus syiar agama hingga ke Kerajaan Dayeuhluhur. Oleh karena itu, di-utuslah Suradika yang sakti mandraguna ke Kerajaan Dayeuhluhur untuk mengadu kesaktian. Berangkatlah Suradika ke Kerajaan Da-yeuhluhur. Dengan kesaktiannya Suradika dalam sekejap sudah sampailah di depan istana Raja Raksagati.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait