Syaikh Abdul Malik al Banyumasi Sesepuh Mursyid Naqsabandiyah Khalidiyah Tanah Jawa

Syaikh Abdul Malik al Banyumasi dan Maulana Habib Luthfi
Syaikh Abdul Malik al Banyumasi dan Maulana Habib Luthfi

Sembari juga mengingatkan kepada mereka untuk datang pada acara pengajian Selasanan (Forum silaturrahiem para pengikut Thariqah An-Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah Kedung paruk yang diadakan setiap hari Selasa dan diisi dengan pengajian dan tawajjuhan).

Konon beliau mengamalkan lebih dari 12 thariqah,hanya yang diturunkan paling tidak 4 thariqah yaitu naqsyabandi al-khalidi, syadziliyah, qairiyah naqsyabandiyah dan alawiyah.

Di samping memberikan pelajaran tentang ilmu tashawuf (Thariqah), beliau juga mengembangkan ilmu al-qur’an (tahfidul-qur’an dan qira!ah sab’ah).

Tidak sedikit para hafidh dan qari’ datang kepada beliau untuk mengambil ilmu al-qur’an atau sekedar tabarukan. Mbah Malik tidak meninggalkan harta ataupun karya tulis.

Namun karya agung beliau adalah karya yang dapat berjalan yaitu murid-murid beliau yang kini menjadi tokoh-tokoh masyarakat, ulama, kiyai, rijalul qaum (tokoh panutan) seperti diuangkapkan oleh al ‘alaamah al-mursyid al-habib Muhammad Luthfi bin Hasyim bin Aly bin Yahya.

Murid-murid dari Syaikh Abdul Malik di antaranya KH Abdul Qadir, Kiai Sa’id, KH Muhammad Ilyas Noor (mursyid Thariqah An-Naqsabandiyah Al-Khalidiyah sekarang), KH Sahlan (Pekalongan), Drs Ali Abu Bakar Bashalah (Yogyakarta), KH Hisyam Zaini (Jakarta), Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (Pekalongan), KH Ma’shum (Purwokerto) dan lain-lain.

Sebagaimana diungkapkan oleh murid beliau, yakni Habib Luthfi bin Yahya, Syaikh Abdul Malik tidak pernah menulis satu karya pun.

“Karya-karya Al-Alamah Syaikh Abdul Malik adalah karya-karya yang dapat berjalan, yakni murid-murid beliau, baik dari kalangan kyai, ulama maupun shalihin.”

Diantara warisan beliau yang sampai sekarang masih menjadi amalan yang dibaca bagi para pengikut thariqah adalah buku kumpulan shalawat yang beliau himpun sendiri, yaitu “Al-Miftah al-Maqashid li-ahli at-Tauhid fi ash-Shalah ‘ala babillah al-Hamid al-majid Sayyidina Muhammad al-Fatih li-jami’i asy-Syada’id.” Shalawat ini diperolehnya di Madinah dari Sayyid Ahmad bin Muhammad Ridhwani Al-Madani.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait