Nama besar Syekh Sufyan Tsauri diabadikan untuk nama Sekolah Tinggi Agama Islam Sufyan Tsauri (STAIS) Majenang, yang didirikan pada tahun 2008. STAIS berdiri kokoh di tengah Pondok Pesantren Pembangunan Cigaru, Majenang. Siapa Syekh Sufyan Tsauri? Bagaimana peranannya dalam pengembangan agama Islam di Cilacap, hususnya di daerah Majenang? Bagaimana pula kisah perjuangannya melawan penjajah demi kemerdekaan Republik Indonesia? Biografi Ulama berikut ini mengisahkan secara singkat Syekh Sufyan Tsauri.
Muhammad Sufyan Tsauri lahir pada 1 Muharram 1316/22 Mei 1898, putera K. Abdulghoni, penduduk Desa Banjarreja, Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap. Pada usia dua tahun, Syekh Sufyan Tsauri dibawa pindah oleh Orang Tuanya ke Desa Limbangan Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap. Tidak selang beberapa lama ibunya meninggal dunia yang kemudian disusul dengan meninggalnya sang Ayah.
Sepeninggal kedua orang tuanya, Syekh Sufyan Tsauri diasuh oleh bibinya hingga mencapai usia 11 tahun. Dalam usia ini Syekh Sufyan Tsauri harus pindah asuhan yang selanjutnya diasuh oleh K. Bakri dan dibawa ke desa tempat kelahirannya (Banjareja). di sana ia mulai di didik dengan ilmu keagamaan. Untuk pertama kalinya ia dikirim ke Pondok Pesantren Tritih, Cilacap. Dalam usia 15 Tahun ia meneruskan pelajarannya ke pondok Pesantren Lirap Kebumen untuk belajar selama enam tahun di bawah asuhan kyai lbrabim.
Atas prakarsa Kyai Ibrahim Syekh Sufyan Tsauri melanjutkan pelajarannya ketingkat yang lebih tinggi menuju Pondok Pesantren Tremas, Pacitan, Jawa Timur. Sebelumnya, Syekh Sufyan Tsauri singgah terlebih dahulu di Pesantren Jamsaren Solo, untuk belajar selama dua bulan. Setibanya di Pondok Pesantren Tremas yang pada waktu diasuh oleh Kyai Muhamad Dimyati Syekh Sufyan Tsauri menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan Ilmu yang diperlukan, selama 6 (enam) tahun lamanya.
Tampilkan Semua