Kisah Asal Mula Sungai Serayu

desa kesugihan kidul terdapat sungai serayu
desa kesugihan kidul terdapat sungai serayu

“Makhluk serakah kau, Bakasura! kau harus mati!” teriak Bima. Dengan satu ayunan gada sakti itu tubuh Bakasura tersungkur menghunjam bumi. Tubuhnya yang besar itu hancur berkeping-keping. Kemenangan Bima ini tidak mengherankan para Pandawa yang lain.

Mereka sangat mengenal kepiawaian Bima dalam hal menggunakan pusaka tersebut. Setelah itu keajaiban terjadi. Suasana yang tadinya redup mencekam berangsur menjadi terang dan cerah. Rupanya pengaruh kekuatan pagar ghaib yang ditanam Bakasura mulai sirna.

Singkat cerita, semenjak itu penduduk Desa Ekacakara pun kem-bali hidup tenang dan tenteram. Keluarga Pandawa pun melanjutkan perjalanan melewati aliran sungai yang merupakan jelmaan dari air seni Bima.

Akhirnya, sampailah mereka di suatu tempat. di tempat tersebut tinggallah beberapa penduduk. Keseharian mereka memanfaatkan air sungai untuk mencuci, mencuci beras, mandi, dan lain-lain.

Pada suatu hari, ada seorang gadis jelita penduduk desa tersebut sedang mencuci di sungai itu. Konon, namanya adalah Dewi Drupadi. Ia tampak sudah selesai mencuci baju di sungai itu. Cucian yang sudah bersih diletakkan di pinggir sungai, sedangkan Dewi Drupadi kembali ke sungai untuk mandi.

Ia mandi dengan sangat asyiknya. Ia berenang ke sana kemari menikmati kesejukan air dan keindahan pemandangan sambil sesekali bermain riak air sungai. Suara ketipak air yang dimainkan sang dewi itu clung plak clung clung clung plak clung clung clung plak clung clung clung clung.

Dari kejauhan Bima mendengar suara ketipak air tersebut. Se-mentara, saudaranya yang lain beristirahat di bawah pohon yang rindang. Bima mendengar harmonisasi suara indah yang diciptakan ketipak tersebut bak alunan nada yang menawan.

Bima mencari sumber suara yang menggelitik indra pendengarannya tersebut. Tidak sadar ia telah agak jauh meninggalkan keempat saudaranya yang sedang beristirahat. Ia berjalan mengendap-endap mendekati sumber suara, makin lama, makin dekat, dan makin jelas. Bima ter-kesiap dan terpana dengan pemandangan di depannya. Tampak oleh-nya sesosok gadis beraut menawan dan molek.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait