Bikin Merinding, Desa Sepatnunggal Majenang konon Dijaga Lelembut

cilacap info featured
cilacap info featured

“Wahai, Anakku, Ratna Kencana, kemarilah cah ayu!” kata Ki Wangsakarta.
“Katakanlah kepada Ayah, bagaimana pendapatmu tentang pemuda ini?” lanjutnya.

Setelah terdiam beberapa saat, Ratna Kencana menjawab pertanyaan ayahandanya, “Ayahanda yang bijaksana. Aku kagum dengan keberaniannya. Tidak ada salahnya ayah menguji kesaktiannya. Untuk mengetahui apakah ia dapat menjaga aku, ayah, dan ibu. Atau mungkin ia dapat memberikan sesuatu untuk Dusun Larangan, Mata Air Padontilu dan Leuweung Wates. Ratna Kencana serahkan keputusan pada Ayahanda,” jawab Ratna Kencana.

“Baiklah, Reksapati. Akan kuizinian kau menikahi putriku dengan dua syarat. Pertama kau harus membuka hutan ini menjadi perkampungan sehingga dusun ini tidak lagi menjadi Dusun Larangan!” kata Ki Wangsakarta lagi.

“Kedua, apa pun permintaan Ratna Kencana padamu harus kauturuti meskipun berat kaulakukan. Jika melanggarnya, apa pun yang kau miliki termasuk kesaktianmu harus kau berikan kepadaku. Sanggupkah kau menerima tantanganku?” seru Ki Wangsakarta lagi.

“Itu bukanlah hal yang sulit bagiku, Ki! Aku yakin sanggup melaksanakan titah Aki!” jawab Reksapati mantap.

Suara petir menggelegar seiring dengan sumpah yang diucapkan Panembahan Dalem Reksapati. Ia mulai melaksanakan tugas pertamanya. Karena memiliki kesaktian yang luar biasa, ia berhasil mengubah hutan belantara menjadi sebuah kampung yang diberi nama Babakan yang bermakna ‘tahap-tahap’. Semakin lama, semakin banyak orang berdatangan untuk menetap di perkampungan tersebut. Seiring berjalannya waktu, daerah tersebut menjadi luas dengan para penduduk yang banyak. Panembahan Dalem Reksapati pun menikah dengan Ratna Kencana. Bahkan, Ratna Kencana tidak lama kemudian mengandung putra mereka yang pertama. Sangat besar kasih sayang Reksapati kepada istrinya. Apa pun yang diminta pasti akan diturutinya.

Panembahan Dalem Reksapati berhasil membuka sebuah hutan menjadi perkampungan yang diberi nama Babakan
sebagai syarat untuk mempersunting putri Wangsa Karta penguasa Desa Larangan.
Suatu hari, Ratna Kencana bermimpi. Dalam mimpinya ia mendengar suara gaib yang terus terngiang-ngiang dalam benaknya.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait