Kerajaan Demak yang terkenal dengan kemakmuran dan keadilan tiba-tiba dilanda keributan yang menggemparkan. Salah satu keris pusaka yang sangat ampuh raib tanpa meningg alkan jejak. Hal tersebut membuat Sultan Trenggono gelisah. Kegelisahan itu berkaitan dengan keampuhan keris tersebut. Jika keris tersebut berada di tangan yang salah, rakyat akan dilanda malapetaka yang teramat dahsyat. Pagi hari sang Sultan mengumpulkan perwiraperwira tempurnya untuk berunding mengenai hilangnya keris Tirta Mukti.
“Wahai panglima-panglimaku, sengaja pagi ini aku mengundang kalian untuk membahas persoalan yang sangat penting yang telah me landa negeri kita,” ujar sang Sultan. Sambil memberi hormat seorang panglima perang berujar, “Tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada Paduka, persoalan apakah yang membuat Paduka menjadi gelisah dan khawatir sehingga harus mengadakan pertemuan pagi ini?”
“Panglima perangku Adiyaksa dan perwira yang lainnya, perlu kalian ketahui bahwa keris Tirta Mukti telah raib dari tempatnya. Tak ada satu tanda pun yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk melacak keberadaan pusaka tersebut.”
Mendengar pernyataan sang Sultan, seluruh perwira yang hadir dalam pertemuan tersebut sangat terkejut. Mereka merasa penjagaan sudah dilakukan dengan sangat ketat dan tidak mungkin ditembus oleh siapa pun untuk sampai ke wilayah penyimpanan benda-benda pusaka Kerajaan.
“Ampun Baginda, mengingat penjagaan tempat penyimpanan pu saka yang sangat ketat mustahil bagi orang luar untuk sampai ke tempat tersebut,” ujar Adiyaksa. “Apa yang kau ucapkan itu memang benar, Adiyaksa. Inilah yang membuatku bingung. Mengapa penjagaan yang sangat ketat itu dapat ditembus oleh pencuri itu. Jika memang itu terjadi, dapat kau bayangkan betapa saktinya pencuri itu,” jawab sang Sultan. Ruang pertemuan itu kembali riuh. “Ampun Sultan, menurut hamba pasti ada orang dalam yang membantu sang pencuri untuk sampai ke tempat penyimpanan benda pusaka Kerajaan. Atau, jangan-jangan yang menjadi pencurinya adalah orang kita sendiri,” ujar salah satu perwira.
Tampilkan Semua