Kisah Asal Mula Sungai Serayu

desa kesugihan kidul terdapat sungai serayu
desa kesugihan kidul terdapat sungai serayu

“Anak Muda, masuklah dahulu ke gubukku. Aku khawatir Ba-kasura datang dan tiba-tiba menyergap kita semua di sini,” ajak lelaki tua tersebut mempersilakan para tamunya masuk ke gubuknya.

“Terima kasih, Ki. Ayo adik-adikku, kita masuk!” ajak Puntadewa kepada adik-adiknya.

Lelaki tua itu menggelar sebuah tikar lusuh dan mempersilakan para tamunya duduk di atasnya. Ia menghidangkan sebuah kendi berisi air dan sepiring makanan kepada para tamunya tersebut.

“Anak Muda, silakan dinikmati. Mohon maaf, saya hanya memiliki makanan itu. Maklumlah, sudah hampir setengah bulan saya tidak bekerja karena takut termangsa oleh Bakasura,” terang sang lelaki tua dengan wajah sendu penuh kegundahan.

“Terima kasih, Ki. ini sudah lebih dari cukup. Keramahan dan penerimaan Aki sudah sangat menyamankan kami,” jawab Punta-dewa dengan senyuman khasnya yang penuh kharisma.

“Mohon maaf, Aki. Sebenarnya siapakah Bakasura itu?” tanya Arjuna sudah mulai tidak sabar.

“Anak Muda, Bakasura adalah sosok raksasa penguasa Hutan Kalimalang. Ia sangat kejam dan tamak,” jawab lelaki tua itu mulai menjelaskan.

“Lalu, mengapa ia memangsa seluruh penduduk desa ini, Ki? Apakah ada perselisihan antara penduduk desa dengan Bakasura?” tanya Bima dengan mengernyitkan dahinya tanda keingintahuan yang tinggi.

“Sebenarnya ini adalah sebuah kesalahpahaman, Anak Muda. Tepat satu purnama yang lalu, penduduk desa ini merayakan merti desa. Suasana pesta begitu gempita karena banyak atraksi dan per-sembahan yang kami lakukan untuk memuja dewata.

Namun, kami melupakan satu hal. Kami tidak memberikan persembahan berupa lembu betina kepada Bakasura. Kealpaan kami ini membuatnya marah dan akhirnya ia bersumpah hendak menghabisi kami semua satu per satu,” beber sang lelaki tua dengan menunduk.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait