Tidak lama berselang, terbetik berita bahwa di atas karang Pulau Nusakambangan tumbuh sebatang pohon yang aneh dan ajaib. Prabu Aji Pramosa penasaran mendengar berita tersebut. Ia ingin mengetahui dari dekat kebenaran berita itu. Oleh karena itu, ia segera
Nusakambangan menuju Nusakambangan. Betapa terkejutnya beliau, ternyata pohon ajaib itu tiada lain adalah kembang Wijayakusuma yang pernah ia terima dari Dewi Wasowati. Daun pohon itu tampak berkilauan tertimpa sinar matahari serta halus bagaikan kain beludru. Selain itu, bunganya tampak gemerlapan.
Prabu Aji Pramosa tertegun melihat keajaiban kembang Wijayakusuma itu. Ia merasa menyesal karena teringat kata-kata Dewi Wasowati bahwa siapa yang mempunyai bunga Wijayakusuma tersebut akan menurunkan raja-raja Jawa. Namun, apa hendak dikata, nasi telah menjadi bubur, ia sadar bahwa semua itu telah ditakdirkan oleh penguasa dunia. Akhirnya, sang Prabu pulang kembali ke istana diikuti oleh para pengikutnya.
Diceritakan oleh: Suryo Handono
Disadur dari Cerita Rakyat Cilacap Jawa Tengah
Diterbitkan oleh Balai Bahasa Jawa Tengah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tampilkan Semua