Karena sebelumnya sang Raden telah gagal membujuk ayahandanya menjadi mualaf, begitu juga anak-anak prabu lainnya. Bahkan menantu sang Prabu, yakni Sunan Ampel juga tak mampu membuat sang Prabu menjadi mualaf.
Tak hanya itu, Syekh Maulana Malik Ibrahim yang didampingi Raja Cermain juga gagal, ulama Bukhara yakni Syekh Jamaluddin Jumadil Kubra juga gagal membujuk sang Prabu.
Konon ada sebab yang membuat Raja Brawijaya V bersikukuh dengan pendiriannya yakni adanya dua penasihat ghaib yang cukup kuat yang berusaha menghalang-halangi Prabu Brawijaya V agar tidak masuk Islam, mereka adalah Sabda Palon dan Naya Genggong.
Akan tetapi kedua panasihat ghaib itu tak bisa berkutik dihadapan Sunan Kalijaga yang memiliki Karomah luar biasa.
Sunan Kalijaga akhirnya dapat menuntun sang Prabu untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dan membuat sang Prabu Masuk Islam.
Sebelum itu Sang Prabu berkata pada Sunan Kalijaga sebelum menjadi muslim ia ingin dicukur rambutnya terlebih dahulu.
Sang Sunan mengetahui kesaktian sang Prabu, sehingga beliau berkata pada sang Prabu, bahwa tak akan sanggup dan tak akan mempan sekalipun dipotong oleh sang Sunan jika tidak ada kemantapan dan benar-benar ikhlas mantap ingin memeluk islam.
Sang Prabu berkata bahwa ia benar-benar mantap dan ikhlas lahir maupun bathin, sehingga rambut sang Prabu pun berhasil dipotong oleh Sunan Kalijaga.
Sementara dua penasihat Ghaib sang Prabu pun pergi, namun saat pergi mereka mengucapkan sumpah dan berjanji akan kembali lagi dalam beberapa ratus tahun lagi.
Sunan Kalijaga dan Raden Patah pun mendengar suara ghaib yang menyatakan sumpahnya tersebut.
Sementara kisah Prabu Brawijaya dalam versi berbeda menyebutkan jika sang Prabu mengasingkan diri di Puncak Gunung Lawu karena ia tahu bahwa kerajaan Majapahit akan runtuh.
Tampilkan Semua